Scroll Untuk Baca Artikel
https://tambunpos.com/wp-content/uploads/2024/10/IMG-20241021-WA0000.jpg
Daerah

Slogan Dukung PON XX1 Sumut – Aceh Cuma Isapan Jempol, Bertugas di PON IQBAL Pegawai Honorer RSUD Amri Tambunan Dipecat

164
×

Slogan Dukung PON XX1 Sumut – Aceh Cuma Isapan Jempol, Bertugas di PON IQBAL Pegawai Honorer RSUD Amri Tambunan Dipecat

Sebarkan artikel ini

Teks Foto : Dodo (kiri) tenaga honorer melaporkan RSUD Amri Tambunan ke Ketua DPRD Zakky Sahri.

Deli Serdang I TambunPos.com
Nasib sedih menimpa M Iqbal Inonu, Pegawai honorer RSUD Amri Tambunan merasa dizolimi oleh managemen rumah sakit. Setelah bertugas dan turut mensukseskan kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI beberapa waktu lalu ia malah dipecat oleh Direktur rumah sakit, dr Hanif Fahri SpKJ.

Karena tidak terima dengan pemecatan sepihak, ia pun mengadu ke Ketua DPRD Deli Serdang, Zakky Shahri.

“Ya saya merasa dizolimi lah seperti ini. Nggak pernah ada terima SP (surat peringatan) 1, 2 dan 3 saya sama sekali. Tanggal 30 September surat pemecatan saya terima dan ditandatangani oleh Direktur,” ujar M Iqbal Inonu yang diwawancarai M24 Kamis, (3/10).

Pria yang akrab disapa Dodo ini menceritakan dirinya sudah hampir 2 tahun bekerja sebagai tenaga honorer di rumah sakit dan sehari-hari ia bertugas sebagai staf humas dan hukum bagian Sekretariat. Ia merasa untuk bertugas di PON sebenarnya ia sudah mendapat izin dari Direktur.

“Aku masih ingat tanggal 29 Agustus itu aku menghadap Pak Direktur di ruang Tulip 1 (dr.Hanif) , Pak Direktur saat itu sedang diopname karena sakit. Saya datang untuk minta izin sekaligus masukkan surat dari PB PON (permohonan dispensasi panitia pelaksanaan PON) untuk Cabor drumband. Disitu saya sampaikan langsung kalau tanggal 2 September saya iIn bertugas,” kata Dodo.

Disebutkan Dodo kalau saat itu respon Direktur dr Hanif merespon positif bahkan Hanif pun sempat mendoakan supaya kontingen Cabor Drumband bisa membawa emas dan Ia menyebut saat pertemuannya dengan Direktur itu ada ajudan bernama Roki.

“Roki dengar itu dan saksinya karena dia yang bawa saya ke ruangan. Waktu minta izin dijawab ya udah. Dibilang Direktur SPT (Surat Perintah Tugas) nya nanti nyusul ya. Intinya sudah di ACC dibilang lah semoga kontingen Sumut bawa emas ya. Aku jawab lah iya pak,” ucap Dodo.

Dodo menyampaikan surat dispensasi dirinya dari PB PON sudah masuk ke Sekretariat RSUD baru kemudian dibawa ke Direktur. Ia mengaku mulai aktif bertugas di PON pada tanggal 2 sampai 18 September. Jabatannya sebagai kordinator humas Cabor Drumband.

“Saya masuk kerja tanggal 19 September nya. Tapi rupanya terkejut saya tanggal 2 sampai 18 September rupanya saya dianggap nggak masuk. Tanggal 30 keluar surat pemecatan kan kejam kali. Bagian SDM saya tanya nggak bisa jawab kenapa saya enggak pernah dapat SP 1, 2 dan 3 bisa langsung dipecat gini?,” kata Dodo.

Dodo sejauh ini masih heran mengapa Direktur Hanif bisa berbuat seperti itu padanya. Sejauh ini ia belum bisa menerima bisa dipecat sepihak. Ia merasa Cabor drumband sudah mengharumkan Sumut karena juara 1 umum dengan perolehan 7 emas.

Masih kata Dodo, ia mengakui kalau sebelum keluar pemecatan dirinya sempat mendapat telepon beberapa kali dari pejabat. Diingatnya pada tanggal 2 September awal pertama kali bertugas di PON Kadis Kesehatan, dr Asri Ludin Tambunan yang saat ini sudah mengundurkan diri karena berstatus sebagai Calon Bupati Deli Serdang sempat menghubunginya. Saat itu posisinya Dodo sedang di rumah sakit Mitra Medika Amplas mengurusi kejadian meninggalnya Wakil Ketua Koni Jawa Barat.

“Pak Aci (sapaan akrab Asri Ludin) nelpon dan tanya saya lagi dimana? Langsung disitu dibilang balik kau. Sudah ada SPT kau?. Saya sampaikan kalau saya sudah dapat izin dari Pak Direktur tapi tetap saja disuruh balik. Karena saya merasa pimpinan saya Pak Direktur ya saya ikut pak Direktur. Tapi dijawab balik kau dan langsung mati teleponnya,” sebut Dodo.

Setelah itu, cerita Dodo 30 menit kemudian ia pun sempat dihubungi Wakil Direktur 1, Evi Hutagalung. Pertanyaannya pun sama ditanya lagi dimana.

“Dibilang kalau saya disuruh balik dan sedang ditunggu Pak Aci di ruang komkordi. Sudah saya sampaikan kalau saya sudah izin Pak Direktur tapi langsung dimatikan. Saya nggak bisa posisinya meninggalkan tugas karena kalau saya pergi saya bisa dicoret. Sampai jam 4 sore saya tugas itu sampai jenazah diterbangkan ke Kargo Bandara,” katanya.

Hingga berita ini dikirim ke redaksi, Direktur RSUD Amri Tambunan dr.Hanip Fahri belum bisa dipintai keterangan. Berulang kali nomor ponselnya dihubungi namun tidak berserdia menjawab. Pesan what’s app yang dikirimkan belum mendapat balasan.

Sementara itu Kabag Kesekretariatan RSUD Amri Tambunan, Roy Simamora membenarkak Dodo telah dipecat.

“Iya dipecat dia. Dia juga kan anggota ku. Soal pemecatan ini aku belum tanya sama bagian SDM karena apa. Nanti lah aku tanya dulu, “ucap Roy.

Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Deliserdang Zakky Sahri akan menindaklanjuti laporan dari honorer rumah sakit Amri Tambunan tersebut.

” Ya secepatnya akan kita RDP kan ke komisi yang membidangi ini, saya juga menyesalkan yang seharusnya kita mendukung PON malah RSUD Amri Tambunan ini tak mendukung PON, padahal Dodo ini membawa harum nama Deliserdang dan Sumut ” kesal Zakky Sahri.

Ketua Partai Gerindra Deliserdang ini juga menyesalkan bahwa pengurus atau Ofisial Cabor DramBand yang telah memperoleh 7 emas di PON dan menjadi juara umum yang seharusnya di beri penghargaan, malah ini di pecat sepihak dari instansinya bekerja.

” Seharusnya Dodo ini di beri penghargaan bukan di pecat dari kerjaan nya sebagai honorer di RSUD Amri Tambunan, secepatnya saya dan kawan kawan DPRD akan memanggil pihak RSUD, baik itu direktur dan jajarannya untuk menjelaskan hal ini ” tegas Zakky Sahri

(Fan/Ris/Tim)

TambunPos

~Tidak ada kata terlambat untuk memulai kehidupan yang kamu inginkan~