Scroll Untuk Baca Artikel
Kabupaten BatuBaraKecelakaanPeristiwa

Kurangnya Pengamanan Kembali Lagi Jalur Perlintasan Kereta Api Kuala Tanjung Memakan Korban

×

Kurangnya Pengamanan Kembali Lagi Jalur Perlintasan Kereta Api Kuala Tanjung Memakan Korban

Sebarkan artikel ini

Foto: jasad korban M.Butar Butar yang terbaring di tengah Perlintasan Kereta sedang dievakuasi warga

 

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

 

Batu Bara Tambunpos.com-Kurangnya Pengamanan!! kembali lagi dan lagi ! Terjadi kecelakaan di jalur perlintasan  kereta api Kuala Tanjung – Bandar Tinggi, tepatnya di perlintasan yang  tanpa palang pintu di kawasan Simpang Durian, Desa Pakam Raya,Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.

Insiden terjadi pada Sabtu (10/5/25) sekitar pukul 10.30 WIB yang  menewaskan  seorang ibu Lanjut usia yang diketahui bernama

M. Butar Butar (64),ia adalah  seorang pedagang warga Desa Pematang Cengkring Kecamatan Medang Deras.Kabupaten

Batu Bara.

Kejadian tragis ini menambah daftar panjang kecelakaan maut di perlintasan sebidang tanpa pengaman yang selama ini telah dikeluhkan masyarakat. Korban tewas saat melintasi jalur yang diketahui tidak memiliki palang pintu  pengaman maupun penjaga, sehingga tidak ada peringatan saat kereta melintas.

Warga sekitar, melalui tokoh masyarakat, Nurdin menyampaikan kekecewaan mendalam atas kurangnya perhatian dari pihak Balai DJKA  terkait. Ia mengungkapkan bahwa masyarakat telah berkali – kali mengajukan usulan pemasangan palang pintu ke DPRD dan PT Kereta Api Indonesia (KAI), namun belum juga mendapat respon serius.

“Sudah berkali – kali kami sampaikan permintaan agar setiap perlintasan dilengkapi palang pintu. Tapi seolah tidak ada niat untuk menindaklanjuti. Apakah harus terus menunggu korban berikutnya?” kata Nurdin geram. Sabtu (10/5/2025).

Tak hanya palang pintu, warga juga mengeluhkan minimnya pengawasan dan pengamanan di jalur perlintasan jalan dan ketiadaan pagar pembatas di sepanjang jalur yang melintasi kawasan padat penduduk. Kondisi ini membuat warga hidup dalam bayang – bayang ancaman kecelakaan setiap harinya.

Masyarakat mendesak agar pemerintah daerah dan pihak perkeretaapian segera mengambil langkah konkret guna mencegah jatuhnya korban jiwa berikutnya. Mereka berharap tragedi ini menjadi yang terakhir, dan keselamatan publik menjadi prioritas utama.

 

Rahmadsyah/TP