Tanjungbalai | TambunPos.com — Publik dibuat terkejut, diduga penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di BRI Cabang Tanjung Balai pemanfaatan nya tidak tepat sasaran. Kita ketahui bersama, seharusnya menjadi solusi pembiayaan bagi pelaku UMKM melalui pinjaman berbunga rendah dan bersubsidi, justru diduga menjadi ladang percaloan di BRI Unit Aek Songsongan jalan lintas sigura – gura , aek songsongan, bandar pulau kabupaten asahan. Selasa (30/9/25)
Diduga banyak nya penyalahgunaan penyaluran kredit KUR di BRI unit songsongan mendapat sorotan usai beredarnya isu permainan kredit usaha rakyat (KUR) fiktif di bank bri unit aek songsongan yang diduga di salurkan ke seorang pengusaha perumahan berinisial “Strs” alias “Tkno”.
Baca Juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Kabadiklat Tegaskan Pentingnya Kepemimpinan Visioner di Kejaksaan
Dari investigasi dilapangan pengusaha berinisial Strs diduga menjalin kerjasama dengan oknum karyawan bank bri unit songsongan untuk memuluskan pinjaman kredit KUR.
Modus operandi yang digunakan pun terbilang cukup sederhana, yakni: pengusaha berinisial Strs, mengumpulkan data-data calon dibitur untuk pengajuan kredit KUR di BRI unit Aek Songsongan, yang dimana sebelumnya sudah ada kesepakatan di awal antara pengusaha dan oknum pegawai BRI untuk bisa memudahkan pencairan kredit. Setiap pencairan debitur, oknum BRI yang memproses kredit diduga diberikan Fee senilai 5 juta rupiah.
Memakai data orang lain dengan imbalan uang tunai senilai 2 juta rupiah dan mengiming-imingi calon korban dengan pinjaman KUR yang fantastis dengan proses pencairan mudah dan cepat hanya dengan bermodalkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
Dari penulusuran TambunPos.com menemukan fakta menarik, yakni: permainan penyaluran kredit KUR fiktif ini sudah di lakukan sejak tahun 2021, dan selalu lancar jaya hingga saat ini, dan menyebabkan kerugian negara sebesar 25 Miliar Rupiah.
Kepala Cabang BRI Tanjung Balai Heldin Suranta Tarigan mengatakan bahwa ia tidak mengetahui kejadian tersebut, bahkan menuduh wartawan adalah pegawai BRI.
“Saya kurang tau pak, bapak lebih tau saya lihat ini, pernah kerja BRI ya” ketiknya saat di konfirmasi oleh tim TambunPos.com, (30/9) setelah sebelumnya Heldin enggan mengkonfirmasi bahkan memblokir nomor wartawan.
Terpisah, Karlys Samuel Marpaung selaku Kepala Unit BRI Aek Songsongan meminta TambubPos.com untuk datang langsung dan bertatap muka sembari berdiskusi terkait masalah yang tim kami tanyakan.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Polsek Tigabinanga Evakuasi Pohon Tumbang yang Halangi Jalan
“Malam jg Bg‘, terkait apa yg confirmasi silah kan datang ke wilyah kerja saya ke Aek songsogan Bg.m. Ijin ya Bg , lebih baik kita bertatap muka untuk berdiskusi terkait itu ya bg”
Sementara itu Evan Sebayang selaku Auditor Internal ( URC )saat dikonfirmasi (30/9) masih belum menjawab.
Salah seorang warga sekitar berinisial CS (35) mengatakan bahwasanya oknum berinisial “Strs” alias “Tkno” 90% modal bisnis perumahannya menggunakan dana KUR dan memiliki nomor register pinjaman tersendiri untuk memudahkan pembayaran setiap bulannya.
Terpisah, informasi yang di peroleh di lapangan dari salah seorang tokoh masyarakat kecamatan Bandar Pulau berinisial UCOK mengatakan bahwa masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman KUR untuk pengembangan usaha UMKM selalu dipersulit oleh karyawan bank bri unit aek songsongan.
“Masyarakat sangat sulit untuk meminjam kur, sebab tidak memiliki orang dalam ataupun agen Kur.”terang nya.
Kami berharap Aparat Penagak Hukum ( APH ) segera turun untuk melakukan penyelidikan penyaluran KUR di BRI unit aek songsongan, kuat dugaan kami di unit aek songsongan banyak kredit macet ataupun sudah daftar hitam (DH).”pungkasnya.
(RD88)