Binjai I Tambun Pos.com
Terkait dengan polemik dana hibah tahun 2022 untuk Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Binjai Sumatera Utara yang tidak dianggarkan oleh Pemko Binjai, membuat hubungan keduanya ini memanas , yang akhirnya menjadi pembicaraan dikalangan pengurus PMI ini sendiri. Pasalnya Walikota Binjai H.Amir Hamzah yang sudah berjanji akan mengucurkan dana hibah dari anggaran yang ditampung di APBD ternyata hanya janji berbungkus angin sorga.
Pada pertemuan Pengurus PMI Binjai dengan Walikota beberapa hari yang lalu dirumah dinas, Walikota Amir Hamzah meminta agar Ketua PMI Binjai H. Rizky Yunanda Sitepu datang dan duduk bersama membahas anggaran untuk PMI.
Menurut Kabid Pengembangan SDM PMI Binjai Chaidir Budia kepada wartawan, pernyataan Walikota kalau ketua PMI tidak mau duduk bersama membahas anggaran dana hibah, jelas itu perlu kami bantah, karena sebelumnya Ketua PMI Rizky Yunanda Sitepu sudah duduk berdua dengan Walikota membahas anggaran dana hibah ini.
Karena sebelumnya Ketua PMI Kota Binjai H. Rizky Yunanda Sitepu, STP, MP telah bertemu dengan walikota dan membahas perihal Dana Hibah tersebut dan Walikota menyatakan telah di siapkan dana anggaran nya untuk PMI.
“Biar jelas persoalan ini, tahun lalu tahun 2022 saja kami tidak dapat dana hibah dari Pemko Binjai. Jadi untuk apa lagi duduk bersama, padahal dijanjikan Walikota dan malah dikatakan akan ditampung pada P APBD. Bagaimana kami bisa melakukan kegiatan kalau dana hibah yang kami usulkan yang kami minta tidak disetujui Walikota, pada hal ini untuk kepentingan kemanusian, yaitu masalah darah”, ujar Chairdir Budia dengan nada bertanya.
“Memang kantor PMI sudah disediakan Walikota disebelah Kantor Dinas Kesehatan di Kelurahan Timbang Langkat Binjai Timur. Apa dengan kantor saja kami bisa melakukan kegiatan kalau dana tidak ada. Wajar saat ini kami Vacum tidak bisa berbuat melakukan kegiatan, karena semua aktifitas harus memerlukan biaya. Anehnya kenapa Walikota keberatan mengucurkan dana hibah yang merupakan uang negara nya, sebab kegiatan PMI pasti untuk melakukan kegiatan sosial yang menyentuh untuk kepentingan masyarakat, dan sasaran kita mengajak masyarakat bersedia mendonorkan darahnya untuk warga yang membutuhkan darah”, papar Chaidir Budia.
Lebih lanjut ujarnya “Pada masa Walikota Binjai dijabat H.Ali Umri dan H, Idaham bantuan dana hibah selalu di anggarkan dari APBD untuk PMI. Tapi saat ini Walikota dijabat H. Amir Hamzah, kenapa sulitnya kami mendapatkan anggaran dana hibah. Seharusnya Walikota peka dan ber empati lah dengan kegiatan sosial yang dilakukan PMI, biar masyarakat juga merasakan keberadaan Palang Merah Indonesia yang sudah puluhan tahun melakukan kegiatan kemanusian”, cetus Kabid Pengembangan SDM PMI kota Binjai.
“Kemarin itu kami mengajukan proposal untuk merencanakan melakukan kegiatan dengan angaran sebanyak 1 Miliar Rupiah dan menjumpai Walikota kerumah dinas, namun belum ada titik temu karena Walikota ber alasan kenapa Ketua PMI tidak datang. Dan Walikota meminta waktu untuk membahas kembali masalah anggaran dana hibah kalau Ketua PMI mau duduk bersama lagi dan nanti akan menghadirkan juga Kadis Kesehatan, Direktur RSU Djoelham, dan Kadis Keuangan, biar saya minta saran dan pendapat mereka kata Walikota waktu pertemuan dengan 3 kabid PMI dirumah Dinas beberapa hari yang lalu”, ujar Chaidir Budia.
(SDT|TP)