Foto : Polda Sumatera Utara (gle)
SUMUT | TambunPos.com
Aktivitas praktek perjudian di Sumatera Utara sepertinya tidak mampu di bumi hanguskan oleh pihak aparat penegak hukum (APH). Padahal, Polda Sumut beberapa bulan lalu sangat gencar menindak kegiatan perjudian baik online dan darat. Tapi, masih saja para pengelola praktek perjudian tebak angka atau sering disebut togel tidak takut dan tidak gentar, itu terlihat dari masih marak dan bebas beroperasinya praktek perjudian toto gelap (togel) di wilayah Sumatera Utara, Minggu (18/12).
Kita ketahui bersama, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak turun langsung menangkap dan menutup praktek perjudian online dan tembak ikan beberapa bulan lalu, tetapi tidak berlanjut ke praktek perjudian toto gelap (togel). Jangankan memberantas “menyentuh” bandar saja Polda Sumut belum pernah mampu untuk menangkap dan menyeret bandar besar judi togel berkode “STM” dan “ND” ke ranah hukum.
Dari pantauan Media TambunPos.com, Para jurtul togel berkode “STM” dan “ND” bebas menulis angka keberuntungan di warung-warung kopi di Kecamatan biru – biru, Namorambe, Patumbak, STM hilir, STM hulu, Medan Amplas, Delitua dan Medan Tuntungan.
Seperti Kode “STM” terpantau para jurtul menulis di jalan benteng ujung, desa mekar sari dan jalan bakti ujung kelurahan Delitua induk kecamatan delitua.
Para jurtul juga tersebar di warung kopi tidak jauh dari sebelah kantor PLN Delitua, Desa kedai durian tepatnya disamping perumahan Merci kecamatan delitua.
Warga yang diiming-imingi akan mendapat uang berlimpah jika nomor keberuntungannya kena, seakan tidak takut oleh aparat penegak hukum, tampak warga dapat memesan angka togel melalui transaksi uang tunai dan ada juga melakukan pemesanan melalui via handphone maupun WhatsApp.
Informasi diperoleh untuk kawasan delitua para juru tulis kode “STM” dikoordinir oleh oknum berinisial “BS” yang disebut sebut sebagai oknum aparat yang kebal hukum alias belum pernah di proses hukum baik dari institusi Oknum tersebut.
Jika kode “ND” juga di wilayah kecamatan biru biru di koordinir oleh oknum berinisial “L”.
Dari informasi yang dihimpun, bebasnya para jurtul menulis di warung warung kopi itu, diduga karena bandar tetap lancar memberikan “upeti” kepada aparat penegak hukum.
“Kalau tidak ada setoran mana mungkin bebas kali jurtul – jurtul ini menulis bang, kayak gak ada polisi dibuat pemasang sama jurtul ini” ucapnya.
Sambungnya, kami berharap bandar togel ini yang ditangkap polisi jangan lagi ada togel – togel di zaman pak Jokowi ini, dari zaman dulu sampai sekarang bebas saja togel togel ini, dibiarkan terus”terangnya.
Atas hal itu awak media mencoba memberikan informasi ke Polda Sumatera Utara, melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi.
(RED/TP)
