Deli Serdang I Tambunpos.com
Seorang wanita pengguna BPJS Tenaga Kerja berinisial PR (38) warga Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa mengaku kecewa atas pelayanan di Rumah Sakit Grand Medistra yang terletak di Jalan Raya Medan – Lubuk Pakam, KM 25 nomor 66 Kelurahan Petapahan Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kepada awak media Suami dari PR mengungkapkan isi hatinya saat istrinya batal dioperasi sesuai jadwal yang dijanjikan pihak RS Medistra dengan dalih pihak rumah sakit mengatakan ruangan penuh.
,Kamis (04/08/2022).
PR menuturkan ia masuk Rumah Sakit Grand Medistra pada hari ini didampingi suaminya, dengan tujuan untuk berobat ke dokter gigi bedah mulut,selanjutnya PR menjelaskan kehadirannya ke Rumah Sakit Grand Medistra bukan kali ini saja, melainkan pada hari Rabu, (27/07/2022) minggu lalu ia juga telah berobat ke rumah sakit ini. Pada saat itu, diterima oleh Pihak Rumah sakit dan mendaftar sebagai pasien baru dengan mengurus kartu berobat. Setelah itu ibu yang berdomisili di Tanjung Morawa ini menuju dokter bagian gigi bedah mulut dan bertemu dengan dokter bedah mulut yang diketahui berinisial drg. HR.
“Saya sudah mengikuti arahan dari suster yang ada di ruangan dokter tersebut, termasuk saya disuruh foto dibagian Radiologi di Grand Medistra itu” ucapnya.
Masih kata wanita yang berprofesi sebagai guru di sekolah swasta ini menerangkan,
“ Setelah difoto dokternya menyarankan gigi saya dibagian yang ujung harus dicabut dengan cara dioperasi, ada dua gigi sebelah kiri dan yang kanan bawah kata dokter kepada saya, awalnya saya berharap ada solusi lain mengatasi sakit gigi saya ini selain dioperasi, namun dokter mengatakan harus dilakukan operasi, dokter itu bilang hari Rabu depan ibu datang lagi kemari, bilangkan hari ini, ibu bawa aja pakaian-pakaian ibu langsung yang diperlukan hari Rabu atau Kamis nanti sudah kita operasi, tapi malah dijanjikan lagi hari Senin nanti,” ucapnya lagi dengan nada kesal.
Kekecewaan PR bukan tanpa alasan, menurutnya ia sudah mengurus cuti dari pekerjaannya sesuai jadwal operasi yang dijanjikan pihak rumah sakit.
“Saya sudah urus cuti tadi dikerjaan saya selama 2 hari kedepan, uda saya bilang juga sama dokternya begitu, tapi alasannya ruang operasinya sudah penuh mau macam mana lagi kata dokternya, hari Senin (08/08) nanti malah disuruhnya saya kembali lagi, macam main-main aja dokternya melayani saya, apa lantaran saya pakai BPJS gak umum makanya kayak gini pelayanannya”, keluh ibu dari tiga orang anak ini.
” Tadi pun awalnya dokter sempat nanyak sama saya mau berobat jalan, saya bilang tapi dokter bilang Rabu kemarin saya mau di operasi hari ini atau besok, perawatnya pun juga bilang kok, ibu ini mau dioperasi dok, gitu kata perawatnya, ini malah ditunda lagi, ada pula ucapannya kayak nakut-nakutin saya, nanti setelah operasi mulut ibu terasa kebas sampai sekitar enam bulan, ngapain dokternya ngomong-ngomong begitu buat saya semakin takut aja mau dioperasi, apalagi ini sampai ditunda gini”, ucapnya lagi.
“Saya uda gak mau kemari malas saya ketemu dokternya itu lagi, biar saja saya uda tanda tangan berkas-berkas itu uda gak enak pelayanannya saya dapat hari ini”, bebernya sambil berlalu.
Sementara itu, terkait pasien pengguna BPJS kesehatan yang diduga mendapat pelayanan yang tidak maksimal, Humas Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam Emra Sinaga ketika dimintai tanggapannya melalui sambungan seluler, Emra hanya bertanya nama pasien dan nama dokter yang menangani tanpa menjawab kekecewaan warga tersebut.
“Nanti saya coba tanyakan kepada perawatnya bagaimana kronologinya”, ucap Emra Sinaga dari ujung seluler.
Sampai berita ini diturunkan pihak RS Grand Medistra belum ada memberikan kepada PR maupun keluarganya.
(ris/TP)